Mengenal Tanaman Ara Ficus Capreifolia

Ficus Capreifolia – Tanaman Ficus ini dikategorikan sebagai pohon kecil atau semak. Penyebarannya sendiri banyak ditemukan di wilayah barat dan timur Afrotropics. Kendati sangat suka tumbuh di daerah tropis, tapi kebanyakan tanaman ini tumbuh subur di daerah tepi pantai, tepi sungai dan di hutan yang lembab. Namun, bukan berarti tanaman ara yang satu ini bisa tumbuh di kawasan hujan hutan tropis. Pasalnya, Ficus Caprefolia ini menyukai tempat yang cukup mendapat pasokan sinar matahari tetapi tidak terlalu suka di tempat yang terlalu lembab. Apabila terlalu banyak terkena air, tanaman ini sering mengalami pembusukkan. Begitu pula sebaliknya, jika kekurangan suplai air dia pun akan mengering dan akhirnya akan mati. Dengan karakternya seperti itu, wajar apabila tanaman ara yang satu ini juga kerap dijadikan sebagai bonsai dengan banyak peminat.

Walaupun dikategorikan sebagai tanaman semak, namun Ficus Capreifolia ini adalah tanaman yang dapat tumbuh tinggi maksimal, hingga mencapai ukuran 7 – 10 meter. Kulit pohon dan batang pohonnya berwarna abu pucat dengan teksur yang halus. Bentuk dan ukuran cabang-cabang pohonnya terlihat ramping serta berukuran kecil.

Daun dan Buah Ficus Capreifolia

Daun Ficus Capreifolia berbentuk memanjang dengan tekstur yang kasar. Keberadaanya buahnya sendiri begitu unik, karena memiliki bentuk seperti buah pir dengan warna kuning kehijauan. Hanya saja, tekstur dari buah tersebut lebih kasar dibandingkan dengan buah pir sungguhan.

Hadir sebagai tanaman semak dengan bentuk buah yang begitu menarik perhatian karena terlihat lezat, namun bukan berarti buah tersebut aman ketika dikonsumsi oleh manusia. Belum ada gagasan dan penelitian yang mengungkapkan bahwa buah tersebut dapat dimakan oleh manusia.

Oleh karena itu, apabila Anda menemukan tanaman dengan ciri-ciri yang demikian, mungkin saja itu adalah Ficus Caprefolia, sehingga Anda pun harus tetap berhati-hati jika hendak menjadikannya sebagai bonsai. Gunakan sarung tangan dan alat khusus untuk memotong batang pohonnya, karena bisa jadi getah dari pohon ini bisa berbahaya jika terkena kulit manusia.