Mengenal Pohon Sejarah Dari Spesies Ficus Religiosa

Ficus Religiosa – Siklus hidup dari tanaman ara ini begitu menyesuaikan tempat yang dijadikan sebagai habitatnya. Sebab di musim kering/musim gugur ficus ini mengugurkan dedaunan. Kemudian, pada saat musim semi pohon ini akan tumbuh hijau rindang dengan bunga dan buah-buahan yang melimpah. Di saat musim dingin tiba ficus ini mampu bertahan dalam suhu ekstrim dengan meluruhkan setiap dedaunan sekaligus buah yang tumbuh pada setiap bagian pohon ini. Hal tersebut merupakan penyesuaian yang dilakukan oleh Ficus Religiosa supaya dapat bertahan hidup.

Ficus Religiosa adalah pohon ara dari genus Ficus yang sekaligus berasal dari spesies Moraceae. Pohon ini mampu tumbuh maksimal setinggi 30 meter atau sekitar 98 kaki. Diameter batang pohonnya berukuran cukup besar hingga 3 meter.

Pohon ara yang satu ini bukan hanya dikenal karena memiliki siklus penyesuaian diri yang baik. Kemampuan penyesuaian diri yang bisa bertahan di segala cuaca, hingga yang paling ekstrim sekaligus, menjadikan Ficus Religiosa sebagai pohon yang memiliki umur panjang. Rentang usianya berkisar antara 900 – 3.000 tahun. Angka tersebut bukan ukuran yang pendek untuk usia sebuah pohon, sehingga pantas saja jika pohon ini disebut sebagai pohon history atau pohon sejarah.

Daun Ficus Religiosa

Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh Ficus Religiosa memiliki daun berbentuk hati dengan ujung runcing pada bagian ujung. Dedaunan tersebut tumbuh hijau di tangkai daun, dimana pertumbuhannya terlihat begitu teratur pada setiap cabang pohon. Pohon ini hanya bisa melakukan proses penyerbukan dengan bantuan spesies lebah ara tertentu. Dari proses tersebut menghasilkan buah ara berukuran kecil dan berwarna hijau. Di saat matang buahnya akan berubah menjadi warna ungu kemerahan.

Buah Ficus Religiosa

Sementara untuk pemanfaatannya, pohon ini sering dijadikan sebagai obat tradisional, seperti berkhasiat untuk mengatasi penyakit diare, asma, diabetes, asam lambung, peradangan, infeksi, eplilepsi hingga gangguan penyakit seksual. Sejauh ini yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah bagian dari daun dan kulit pohonnya. Lain dengan buahnya, karena buahnya tidak bisa dimakan oleh manusia, hanya spesies hewan tertentu yang menjadikan buah ini sebagai salah satu sumber makanan mereka.

Untuk pemanfaatan lain, pohon Ficus Religiosa ini banyak dijadikan sebagai tanaman hias, pagar hidup bahkan bonsai. Dimana keberadaannya juga banyak ditemukan di pinggir-pinggir jalan raya di perkotaan yang ada di beberapa negara Asia, termasuk di Indonesia.